BAB
IV
METODE
PENELITIAN
4.1.
Desain
Penelitian
Penelitian yang telah
dilakukan adalah deskriptif jenis studi korelasi yang merupakan penelitian
hubungan antara dua variabel pada sekelompok subjek untuk melihat hubungan
antara variabel satu dengan yang lain dimana dalam penelitian ini peneliti
ingin melihat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien
pre operasi apendisitis (Notoatmodjo, 2010).
Pendekatan yang digunakan secara cross
sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel dengan cara
melakukan observasi pada subjek penelitian hanya sekali saja dalam waktu yang
bersamaan dan pengukuran dilakukan terhadap dukungan keluarga dan tingkat
kecemasan pasien pre operasi apendisitis (Notoatmodjo, 2010).
4.2.
Waktu
dan Lokasi Penelitian
4.2.1. Waktu
Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Juni 2012 minggu ke I s/d ke IV dan bulan Juli minggu ke I s/d II.
4.2.2. Lokasi
Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di
Ruang Seruni, Kenanga, dan Flamboyan RSU Provinsi NTB.
4.3.
Populasi
dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Populasi dalam penelitian ini secara
kuantitatif tidak ditentukan karena peneliti ingin melakukan penelitian pada
pasien yang akan menjalani pembedahan apendiktomi pada saat peneliti
melaksanakan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien pre
operasi apendisitis yang ada selama waktu penelitian pada bulan Juni 2012
minggu ke I s/d ke IV dan bulan Juli minggu ke I s/d II.
4.3.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).
Pada penelitian ini, teknik
sampling yang digunakan adalah teknik accidental
sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, pasien yang
akan menjalani pembedahan apendiktomi yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber (Setiadi, 2007).
Dalam hal ini, peneliti mengambil
responden yang kebetulan ada pada saat penelitian yang sesuai dengan syarat
sebagai sampel dengan kriteria sebagai berikut :
1.
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik
umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan
diteliti (Nursalam dan Pariani, 2001) dalam Setiadi (2007). Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah :
a.
Penderita apendisitis yang akan
dioperasi
b.
Penderita dirawat inap dan ditemani
keluarga
c.
Bersedia menjadi responden
d.
Bisa membaca dan menulis
2.
Kriteria ekslusi
Kriteria eksklusi adalah
menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi
karena pelbagai sebab (Nursalam dan Pariani, 2001) dalam Setiadi (2007).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
a.
Penderita apendisitis yang akan
dioperasi namun tidak berada di tempat penelitian.
b.
Saat penelitian, pasien tidak ditemani
keluarga
c.
Tidak bersedia menjadi responden
4.4. Prosedur Pengambilan Data
Dalam pengambilan data, langkah-langkah yang diambil adalah :
4.4.1.
Tahap
persiapan
1.
Meminta
izin pengambilan
data dan penelitian dari Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.
2.
Meminta
surat izin pengambilan data dan penelitian pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan RSU Provinsi NTB.
3.
Meminta data pasien pre operasi
apendisitis di Ruang Seruni, Kenanga, dan Flamboyan RSU Provinsi NTB.
4.
Melakukan pendekatan kepada responden.
4.4.2.
Tahap
pelaksanaan
1.
Memberikan
lembar persetujuan apakah responden bersedia diteliti
atau tidak.
2.
Memberikan lembar kuesioner dukungan
keluarga dan lembar observasi HRS-A (Hamilton
Rating Scale for Anxiety) kepada responden.
3.
Meminta bantuan kepada teman sejawat
untuk menyebarkan lembar kuesioner dukungan keluarga dan lembar observasi HRS-A
(Hamilton Rating Scale for Anxiety)
jika kebetulan menemukan pasien pre operasi apendisitis sesuai kriteria inklusi.
4.
Lembar kuesioner dan lembar observasi
yang telah diisi dikembalikan lagi kepada peneliti.
5.
Melakukan pemeriksaan kelengkapan
jawaban di tempat penelitian.
4.4.3
Hambatan selama penelitian
Selama penelitian di bulan Juni minggu
ke I s/d ke IV dan bulan Juli minggu ke I s/d II peneliti menemukan beberapa
hambatan diantaranya :
1. Penderita
apendisitis tidak peneliti temukan selama dua minggu pertama penelitian
sehingga peneliti memperluas tempat penelitian dan memperpanjang waktu
penelitian.
2. Peneliti
hanya menemukan 13 responden selama penelitian ini dilakukan dikarenakan waktu
penelitian yang terbatas mengingat pendidikan diploma keperawatan menggunakan
sistem paket yang mana penelitian tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama.
4.5. Pengumpulan Data
Setelah
mendapat izin pengambilan data dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram
dan Kepala Litbangkes RSU Provinsi NTB untuk melakukan penelitian di ruang
Seruni, Kenanga, dan Flamboyan RSU Provinsi NTB maka peneliti mengadakan
pendekatan kepada seluruh responden untuk mengambil data. Data dikumpulkan
dengan kuesioner menggunakan skala Likert yang dikutip dari Nursalam (2008)
untuk variabel dukungan keluarga dan observasi menggunakan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety) yang
dikutip dari Nursalam (2003) untuk variabel tingkat kecemasan pasien pre
operasi apendisitis.
4.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat
yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner menggunakan skala Likert,
skala Likert adalah skala pengukuran untuk mengetahui sikap yang dikutip dari
Nursalam (2008) untuk variabel dukungan keluarga dan observasi menggunakan
HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
dikutip dari Nursalam (2003) untuk variabel tingkat kecemasan pasien pre
operasi apendisitis.
Kuesioner dukungan keluarga terdiri
atas 12 pernyataan sikap positif keluarga yang di dalamnya mencakup dukungan
informasional sebanyak 4 pernyataan, dukungan instrumental sebanyak 4
pernyataan, serta dukungan emosional dan dukungan penilaian (appraisal)
sebanyak 4 pernyataan. Setiap pernyataan dilengkapi dengan pilihan jawaban sebagai
berikut :
a.
selalu :
nilai 4
b.
sering :
nilai 3
c.
kadang-kadang : nilai 2
d.
tidak pernah : nilai 1
Skor dukungan keluarga yang terukur
akan dikategorikan sesuai dengan cara interpretasi skor dengan rumus interval dikutip
dari Nasir (2003), yaitu :
Dengan
penghitungan sebagai berikut :
Jadi
interval skor adalah 0,75 dengan interpretasi sebagai berikut :
a. 1 – 1,75
: dukungan keluarga kurang
b. 1,76 – 2,51 : dukungan keluarga cukup
c. 2,52 – 3,27 : dukungan keluarga baik
d. 3,
28 –
4,03 :
dukungan keluarga sangat baik
Alat ukur kecemasan dengan observasi
menggunakan HRS-A (Hamilton Rating Scale
for Anxiety) yang terdiri dari 14 kelompok gejala, masing-masing kelompok
gejala diberi penilaian antara 0 - 4 dengan penilaian :
a.
nilai 0 :
tidak ada gejala atau keluhan
b.
nilai 1 :
gejala ringan
c.
nilai 2 :
gejala sedang
d.
nilai 3 :
gejala berat
e.
nilai 4 :
gejala berat sekali
Interpretasi hasil penilaian total skor adalah,
jika :
a.
< 14 :
tidak ada kecemasan
b.
14 - 20 :
kecemasan ringan
c.
21 - 27 :
kecemasan sedang
d.
28 - 41 :
kecemasan berat
e.
42 - 56 :
kecemasan berat sekali/panik.
4.7. Pengolahan Data
Pengolahan
data pada penelitian ini akan dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1.
Editing/memeriksa
Editing
adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul
data (Setiadi, 2007). Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai diisi
responden dilakukan terhadap :
a.
Kelengkapan jawaban, apakah tiap
pertanyaan sudah ada jawabannya sesuai ketentuan instrumen yang digunakan.
b.
Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak
terbaca akan mempersulit pengolahan data.
Editing
dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila terdapat kekurangan dapat
segera dilengkapi.
2.
Memberi tanda kode/koding.
Koding
adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke dalam
kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda/kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2007). Kode untuk dukungan
keluarga kategori sangat baik diberi kode 4, kategori baik diberi kode 3,
kategori cukup diberi kode 2, dan kategori kurang diberi kode 1. Sedangkan
untuk tingkat kecemasan adalah, jika tidak ada kecemasan : 1, kecemasan ringan
: 2, kecemasan sedang : 3, kecemasan berat : 4, dan kecemasan berat
sekali/panik : 5.
3.
Pemasukan data/entry data
Memasukkan
data, boleh dengan cara manual atau melalui pengolahan komputer (Setiadi,
2007). Pada penelitian ini, jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori
kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data dari
masing-masing variabel.
5.8
Analisis
Data
Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis bivariat. Menurut Notoatmodjo
(2010), analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi.
Untuk mengetahui hubungan lebih
lanjut antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi
apendisitis, digunakan uji statistik korelasi Rank Spearman (rs).
Menurut Afifi A.A. & Clark V. (1990) diadopsi oleh Windu Purnomo (2002)
dalam Nursalam (2008) bahwa jika variabel bebas terdiri dari satu variabel
berskala ordinal, dan variabel tergantung berskala ordinal maka uji statistik
menggunakan uji korelasi Rank Spearman
(rs). Menurut Santjaka (2011), berdasarkan uji statistik tersebut
dapat diputuskan Ho diterima (Ha ditolak) bila nilai rs
< α = 5%, sebaliknya Ho ditolak (Ha diterima) bila
nilai rs > α = 5%. Penghitungan dilakukan dengan cara manual.
5.9
Etika
Penelitian
Menurut
Setiadi (2007), dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan
masalah etika yang meliputi :
5.9.1
Informed consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini
diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria
inklusi dan disertai judul penelitian serta manfaat penelitian dengan tujuan
responden dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila subyek menolak maka
peneliti tidak memaksa, tetap menghormati hak-hak subyek.
4.9.2 Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan
identitas subyek, peneliti tidak mencantumkan nama subyek pada lembar
pengumpulan data yang diisi subyek, tetapi lembar tersebt hanya diberikan kode
tertentu.
5.9.2
Confidentiallity (Kerahasiaan)
Kerahasian informasi yang diberikan responden
dijamin peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
5.10 Jadwal Kegiatan Penelitian
Dalam
bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal
penelitian sampai dengan penulisan laporan, beserta waktu berjalannya atau
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Setiadi, 2007).
Penelitian ini telah dilakukan di
ruang Seruni, Kenanga, dan Flamboyan RSU Provinsi NTB. Adapun lamanya rangkaian
penelitian yang telah dilakukan peneliti sejak proses persiapan proposal sampai
dengan seminar hasil (KTI) selama lima bulan terhitung mulai bulan Februari,
Juni, Juli, Agustus, dan September 2012, dengan rincian sebagai berikut :
1.
Persiapan proposal dan studi pustaka
pada bulan Februari 2012 minggu ke I s/d III.
2.
Melaksanakan seminar proposal pada bulan
Februari 2012 minggu ke IV.
3.
Melaksanakan observasi dan penelitian
pada bulan Juni 2012 minggu ke I s/d IV dan bulan Juli minggu ke I s/d II.
4.
Melaksanakan pengolahan data pada bulan Juli
2012 minggu III.
5.
Penulisan dan penyusunan KTI pada bulan Juli
2012 minggu IV dan bulan Agustus minggu ke I
s/d II.
6.
Melaksanakan ujian hasil penulisan (KTI)
pada bulan September 2012 minggu ke I.
Mas arfiyan , saya ratih
BalasHapusmas saya mau nanya , rumus interval menurut nasir dan penghitungannya apa ya ?
Di blog mas ga keliatan , mohon info nya ya mas
terima kasih sebelumnya :)