Sabtu, 05 Januari 2013

KTI Kecemasan BAB 5



BAB V
HASIL PENELITIAN

            Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan selama 6 minggu terhitung dari tanggal 1 Juni s/d 15 Juli 2012, maka dalam BAB ini akan disampaikan hasil penelitian yang didahului oleh gambaran umum lokasi penelitian dan karakteristik responden penelitian.
5.1.  Gambaran Lokasi Penelitian
5.1.1.      Batas Wilayah RSU Provinsi NTB
a.       Batas Utara          : Jalan Pariwisata
b.      Batas Selatan        : Jalan Pejanggik
c.       Batas Timur          : Jalan Harimau
d.      Batas Barat           : Jalan Kemerdekaan
5.1.2.      Informasi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB
a.    Nomor kode RSUP                    : 52 71 010
b.    Alamat                                        :  Jalan Pejanggik no. 6 Mataram Tlp. (0370) 623876, 635632, Fax. (0370) 621345.
c.    Status kepemilikan                      :  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
d.   Tipe rumah sakit                         :  B (Pendidikan), Kep. Menkes. RI. NO. 13/MENKES/SK/I/2005.
e.    Jumlah tempat tidur                    : 292 Tempat tidur
f.     Jumlah sumber daya manusia     :  870 (PNS: 862 orang, PTT/ honor daerah: 8 orang)
(Sumber : Sub Kepegawaian RSUP NTB, 2011).
5.1.3.      Sejarah RSU Provinsi NTB
Bangunan gedung yang digunakan sebagai rumah sakit berasal dari perubahan gedung peninggalan Belanda yang didirikan sekitar tahun 1915, terletak di tengah Kota Mataram di atas tanah seluas 1,25 hektar yang awalnya merupakan gedung sekolah dasar (HIS). Pada zaman Jepang digunakan sebagai tempat pendidikan sekolah menengah Tji Gako dan sekolah guru (KYO IN dan SI HANG GAKO). Setelah Indonesia Merdeka tidak lagi sebagai tempat pendidikan tetapi sebagai tempat Palang Merah Indonesia kemudian menjadi rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Beatrix. Antara tahun 1947-1948 baru berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Mataram dan menjadi bagian dari Dinas Kesehatan Rakyat Daerah Lombok. Pada masa itu bangunan gedung ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun 1959 Daerah Nusa Tenggara Barat dibagi menjadi Kabupaten (Daerah Swatantra Tingkat II). Rumah sakit menjadi milik Daerah Lombok Barat.
Surat keputusan Gubernur kepala daerah tingkat I Nusa Tenggara Barat No. 448/Pem.47/5/151 tanggal 5 November 1969 mengubah status rumah sakit umum Mataram yang dikelola pemerintah kabupaten daerah provinsi Nusa Tenggara Barat. Hal ini berjalan sampai sekarang namun lebih dikenal dengan nama “Rumah Sakit Umum Provinsi NTB”.
Tahun 2005 RSU Mataram berubah tipe dari tipe B menjadi tipe B Pendidikan sesuai SK Menkes no. 13/Menkes/SK/I/2005 berdasarkan peraturan Gubernur no. 18/2006 RSU Mataram menjadi RSUD Mataram.
Ditahun 2007 telah dimulai peletakan batu pertama pembanganan relokasi RSUP NTB secara bertahap di Kelurahan Dasan cermen Kota Mataram dengan luas area 122.416 m2, dengan kapasitas menjadi 500 tempat tidur. Total tempat tidur nantinya akan menjadi 786 tempat tidur. Pada saat yang sama dicanangkan oleh Gubernur bahwa RSUP NTB yang lama akan menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dibawah kesatuan RSUP NTB.
Pada Tahun Anggaran 2011 RSUP NTB menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
5.1.4.      Maket Pengembangan RSUP-NTB (Relokasi), 2007-2011.
a.       Gedung H1 (Main Hall) Lantai 2
Gedung ini dibangun pada tahun 2007 dan 2008 terdiri dari 2 lantai sumber dan dari APBD, realisasi fisik 100%.

b.      Gedung F lantai 2 (instalasi Rawat Jalan)
Gedung ini mulai dibangun pada tahun 2007, 2008, dan 2011 terdiri dari 2 lantai sumber dana dari APBN,- realisasi fisik 100%
c.       Gedung H2 Lantai 4 (Diagnostic Center)
Gedung ini mulai dibangun pada tahun 2008 s/d 2011 terdiri dari 4 lantai sumber dana APBD – dan bantuan PT. Newmont Nusa Tenggara – realisasi fisik 100%.
d.      Gedung Instalasi Gawat Darurat
Gedung ini dibangun pada tahun 2007 dan 2011 terdiri dari 2 lantai sumber dana dari APBN – realisasi fisik 100%
e.       Gedung K Instalasi Rawat Inap Lantai 3 (Kelas II dan III)
Gedung ini dibangun pada tahun 2011 sumber dana dari APBD,- terdiri dari 3 lantai realisasi fisik 100% diperuntukkan bagi pasien rawat inap kelas II dan III.
5.1.5.      Visi Misi RSUP NTB
a.         Visi : Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang unggul dalam pelayanan Pendidikan dan Penelitian di Indonesia Timur Tahun 2013.
b.        Misi   :
1)      Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan berkualitas secara profesional, selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan.
2)      Mengembangkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam program pembangunan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sistem Kesehatan Nasional.
3)      Menyiapkan sumber daya yang unggul untuk menunjang pelaksanaan pelayanan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan.
4)      Mengembangkan sistem menejemen dan admisistrasi rumah sakit untuk menunjang pelayanan.
5.1.6.      Direksi RSUP NTB
a.       Direktur                                                     : dr. H. Mawardi Hamry,
                                                                    MPPM.
b.      Wakil direktur umum dan keuangan         : dr. Elih Sukaryatin
c.       Wakil direktur bidang pelayanan medik   : dr. H. L. Ahmadi Jaya,
                                                                    Sp.PD.
5.1.7.      Instalasi-Instalasi yang ada di RSUP NTB
a.       Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS
b.      Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu
c.       Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
d.      Instalasi rekam Medik
e.       Instalasi Kesehatan Lingkungan
f.       Instalasi Bedah Sentral
g.      Instalasi Rawat Darurat
h.      Instalasi Rawat Intensif
i.        Instalasi Rawat Inap
j.        Instalasi Rawat Jalan
k.      Instalasi Anastesi dan Reanimasi
l.        Instalasi Keterapian Fisik dan Rehabilitasi Medik
m.    Instalasi Gizi
n.      Instalasi Farmasi
o.      Instalasi Forensik dan pemulasaran Jenazah
p.      Instalasi Pelayanan Darah
q.      Instalasi Radiologi
r.        Instalasi Laboratorium klinik
s.       Instalasi Litbangkes
t.        Instalasi Patologi Klinik

5.2.  Hasil Penelitian
5.2.1      Karakteristik responden
Responden dalam penelitian ini adalah semua pasien pre operasi apendisitis yang diambil dengan teknik accidental sampling selama penelitian ini dilakukan di RSU Provinsi NTB tahun 2012 dalam waktu 6 minggu yang terbagi dalam 3 bangsal tempat penelitian yakni bangsal Seruni, Kenanga, dan Flamboyan dengan jumlah sampel sebanyak 13 sampel.
Dari hasil pengumpulan data diperoleh gambaran umum sebagai berikut :
a.       Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 5.1  Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012 (n=13).

No
Jenis  Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
1
Laki-laki
8
61,53
2
Perempuan
5
38,46
Jumlah
13
100
 (Sumber : Data primer)
Tabel di atas menunjukkan bahwa 61,53% responden penelitian berjenis kelamin laki-laki atau sebanyak 8 orang, jumlah responden penelitian berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang atau sekitar 38,46 %.
b.      Distribusi responden berdasarkan jenjang pendidikan.
Tabel 5.2  Distribusi responden berdasarkan jenjang pendidikan pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012 (n=13).

No
Jenjang pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
1
Sekolah Dasar (SD)
2
15,38
2
SMP
3
23,07
3
SMA
4
30,76
4
Perguruan Tinggi
4
30,76
Jumlah
13
100
 (Sumber : Data primer)
Dari tabel di atas dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan SD sebanyak 2 orang (15,38%), jenjang pendidikan SMP sebanyak 3 orang (23,07%), jenjang pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi masing-masing sebanyak 4 orang (30,76%).
c.       Distribusi responden berdasarkan tingkat dukungan keluarga.
Tabel 5.3  Distribusi responden berdasarkan tingkat dukungan keluarga pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012 (n=13).

No
Tingkat Dukungan Klg
Frekuensi
Persentase (%)
1
Kurang
0
-
2
Cukup
0
-
3
Baik
10
76,92
4
Sangat baik
3
23,07
Jumlah
13
100
 (Sumber : Data sekunder)
Dari tabel di atas dapat diidentifikasi bahwa tidak ada reponden penelitian yang memiliki tingkat dukungan keluarga kurang dan cukup, sebanyak 10 responden memiliki dukungan keluarga tingkat baik atau sekitar 76,92% dan responden yang memiliki dukungan keluarga sangat baik sebanyak 3 orang atau sekitar 23,07%.
d.      Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan.
Tabel 5.4  Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012 (n=13).

No
Tingkat Kecemasan
Frekuensi
Persentase (%)
1
Tidak Cemas
0
-
2
Cemas ringan
6
46,15
3
Cemas sedang
5
38,46
4
Cemas berat
2
15,38
5
Panik
0
-
Jumlah
13
100
 (Sumber : Data sekunder)
Dari tabel di atas dapat diidentifikasi tingkat kecemasan yang dialami oleh 13 responden penelitian dengan tingkat cemas ringan sebanyak 6 orang (46,15%), cemas sedang sebanyak 5 orang (38,46%), cemas berat sebanyak 2 orang (15,38%), dan tidak ada responden yang mengalami panik serta tidak ada responden yang tidak mengalami cemas pre operasi apendisitis.
e.       Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat terlihat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012 pada cross tabel  berikut ini :
Tabel 5.5  Distribusi silang dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012

Dukungan Keluarga
Tingkat Kecemasan
Total
Tidak
Cemas
Cemas
Ringan
Cemas
Sedang
Cemas
Berat
Panik
N
%
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
Kurang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Cukup
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Baik
-
-
4
30,76
4
30,76
2
15,38
-
-
10
76,90
Sangat Baik
-
-
2
15,38
1
7,69
-
-
-
-
3
23,07
Jumlah
-
-
6
46,14
5
38,45
2
15,38
-
-
13
100














 (Sumber : Data sekunder)
Berdasarkan tabel di atas, jumlah dan persentase responden dengan dukungan keluarga kategori baik sebanyak 10 orang (76,90%) dimana responden yang mengalami cemas ringan sebanyak 4 orang (30,76%), cemas sedang sebanyak 4 orang (30,76%), dan cemas berat sebanyak 2 orang (15,38%). Sedangkan jumlah dan persentase untuk responden dengan dukungan keluarga kategori sangat baik sebanyak 3 orang (23,07%) dimana responden yang mengalami cemas ringan sebanyak 2 orang (15,38%) dan yang mengalam cemas berat sebanyak 1 orang (7,69%). Tidak ada responden penelitian yang memiliki dukungan keluarga kategori kurang dan cukup, serta tidak ada responden penelitian yang mengalami panik dan tidak mengalami cemas.
Dari hasil uji statistik Rank Spearman (rs), didapatkan hasil hitung rs = 0,506 lebih besar dari  rt  (n = 13) pada taraf α = 0,05 yaitu 0,475 yang berarti bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi apendisitis di RSU Provinsi NTB tahun 2012.

1 komentar:

  1. Casino, Las Vegas - MapYRO
    Casino, 제주 출장안마 Las Vegas: 3131 바카라 웹 사이트 South Las Vegas Blvd. South, Las 의정부 출장마사지 Vegas, NV 89109. Hotel Review. 파주 출장마사지 Amenities. 566 동해 출장안마 rooms. Casino. Rating: 4.2 · ‎936 reviews

    BalasHapus